INDRAMAYU – Banjir yang disebabkan oleh hujan deras sehingga beberapa tanggul sungai di Indramayu jebol dan meluap semakin bertambah parah.Ribuan rumah warga di sejumlah kecamatan seperti Kroya, Kandanghaur, Terisi, Bongas tergenang air setinggi 30 Cm hingga 1 Meter lebih. Banjir juga menenggelamkan ribuan Hektar tanaman padi yang masih berusia muda milik para petani di 5 kecamatan termasuk Losarang.
Banjir di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur tak hanya menggenangi ribuan hektar tanaman padi yang masih berusia muda namun juga menggenagi ratusan rumah seperti di Kecamatan Kandanghaur.
Kecamatan Kandanghaur tercatat sebagai wilayah kecamatan terparah terkena dampak banjir. Secara geografis kecamatan Kandanghaur ini berada pada tanah yang landai di tepi pantai sehingga menjadi areal genangan banjir dari sejumlah Kecamatan Losarang, Bongas dan Kroya.
Di Losarang dan Kandanghaur banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Saradan di Desa Muntur, Kecamatan Losarang.
Dampak banjir sangat menyengsarakan rakyat di Indramayu. Terutama para petani yang baru saja selesai menanam benih padi. Para petani hehilangan harapan dari hasil tanaman padinya. Tanaman padi mereka yang masih berusia muda, terancam membusuk. Terendam banjir yang terus menerus menggenangi pesawahan para petani. Muspika Indramayu, Sabtu (7/1) mengunjungi warga yang menjadi korban banjir. Mereka memberikan bantuan bahan pangan seadanya.
Pemantauan timnews, banjir di Kecamatan Kroya disebabkan kerana meluapnya beberapa sungai seperti Cilalanang, Cibenuang, Cileuncat dan Sungai Cipondoh luberan air sungai menggenangi ratusan rumah warga dan ratusan hektar tanaman padi milik para petani.
Banjir di Kecamatan Bongas dan sebagian selatan Kandanghaur diakibatkan karena meluapnya Sungai Beji dan Sungai Perawan. Ratusan rumah di Desa Soge, Kecamatan Kandanghaur, terendam banjir setinggi 40 Cm hingga lebih dari 1 meter.
Warga Desa Soge yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi di tempat-tempat yang aman seperti Kantor Kades Soge, masjid dan sekolah-sekolah dasar. Rumah warga yang kebanjiran kebanyakan bermukim di sepanjang Sungai Beji yang mengalirkan air dari hulu di Kabupaten Sumedang menuju Laut Jawa.
Ny. Aminah, 38 warga Desa Soge mengemukakan, air Sungai Beji mulai terlihat meninggi sehingga meluber ke pekarangan warga pada Jum’at (6/1) malam. Debit air dari hulu terlihat terus meninggi. Membuat luberan air Sungai Beji semakin meluas menggenangi pemukiman warga.
Tercatat sekitar 450 rumah warga yang saat ini terendam banjir dan memerlukan pertolongan. Hingga Sabtu (7/1) siang, belum ada bantuan dari pemerintah mauipun PMI terhadap warga yang menjadi korban banjir bandang karea tingginya curah hujan itu.
“Kami berharap pemerintah ataupun PMI membantu bahan pangan karena warga terjebak banjir sehingga sulit ke luar rumah. Warga yang kebanyakan nelayan dan buruh petani ini terpaksa menganggur dan tak memiliki penghasilan.ujar Karnali, 49 warga Desa Soge. (pk/red).-
loading...
»Share or Like News:
Indramayu Banjir Semakin Parah, Ribuan Rumah dan Tanaman Padi Terendam