Indramayu - Agenda akbar budaya pantura Kota Mangga Indramayu Jawa Barat menggelar "Nadran Nelayan 2014".
Ribuan warga dan ratusan kapal nelayan mengiringi pelepasan Meron
(tempat kepala kerbau dan sesaji) ke tengah laut, Minggu (20/4/14).
Puncak rangkaian kegiatan Nadran Nelayan 2014 yang diselenggarakan oleh KPL Mina Sumitra dengan tema "Laut Untuk Kesejahteraan Nelayan"
ini, melakukan arak-arakan atau longmarch, start dari depan Kantor KPL
Mina Sumitra menuju laut melalui muara TPI Karangsong. Pelepasan Meron
diiringi tarian dan alunan musik tradisional.
Sekitar pukul 08.00,
arak-arakan pelepasan Meron yang diiringi ribuan warga ini, berjarak
sekitar 6 kilometer menuju muara TPI Karangsong Indramayu. Kemudian
Meron dinaikan ke tongkang (Kapal Keruk) untuk diantarkan ke tengah
laut. Ratusan kapal nelayan pun ikut mengiringi kapal yang membawa
kepala kerbau tersebut.
Sesampainya di tengah laut, meron
dilepaskan. Seketika, para nelayan langsung menjeburkan diri berebut
kain putih dan sesaji serta air di sekitar meron untuk diambil,
sementara kepala kerbau dibiarkan sebagai persembahan rasa syukur kepada
Tuhan YME. Sesuatu yang didapatkan dari hasil rebutan itu dipercaya
akan membawa berkah.
"Nadran ini merupakan upacara adat sebagai
tanda syukur kepada Allah SWT yang selama ini sudah memberi keselamatan
dan rezeki dari hasil laut kepada para nelayan," ujar ketua KPL Mina
Sumitra, Ono Surono ST.
Ono mengatakan, dengan
digelarnya Nadran yang diselenggarangan setiap dua tahun sekali itu,
diharapkan menjadi motivasi yang berarti bagi para nelayan untuk bekerja
keras agar mendapatkan hasil yang melimpah.
"Semoga ke depan
nelayan bisa lebih bersemangat lagi untuk mendapatkan hasil tangkapannya
agar makin sejahtera dan menambah masukan bagi pemerintah yang tiap
tahun selalu naik, khususnya dari sektor nelayan," jelasnya.
Sementara, Ketua Panitia Nadran Nelayan 2014, H Tawajud
menjelaskan, Nadran Nelayan ini sudah berlangsung sejak 17 April
kemarin. "Diawali dengan pengajian dan doa bersama. Terus di sambung
pagelaran seni tradisional ada sandiwara dan wayang kulit dalang H
Rusdi," terangnya.
"Di hari puncaknya (Minggu), tadi pelepasan Meron ke laut," imbuhnya.
Selain
itu, di waktu bersamaan, hiburan yang meramaikan hari puncak adalah di
orkes dangdut Monata dari Sidoarjo Jawa Timur, Wayang kulit dalang
Inggun, Sepakbola waria, panjat pinang, dan beberapa kegiatan lainnya.
"Acara ini ditutup Senin pagi sekitar habis subuh dengan pembagian air ruwatan," pungkasnya.
Indramayu - Agenda akbar budaya pantura Kota Mangga Indramayu Jawa Barat menggelar "Nadran Nelayan 2014".
Ribuan warga dan ratusan kapal nelayan mengiringi pelepasan Meron
(tempat kepala kerbau dan sesaji) ke tengah laut, Minggu (20/4/14).
Puncak rangkaian kegiatan Nadran Nelayan 2014 yang diselenggarakan oleh KPL Mina Sumitra dengan tema "Laut Untuk Kesejahteraan Nelayan" ini, melakukan arak-arakan atau longmarch, start dari depan Kantor KPL Mina Sumitra menuju laut melalui muara TPI Karangsong. Pelepasan Meron diiringi tarian dan alunan musik tradisional.
Sekitar pukul 08.00, arak-arakan pelepasan Meron yang diiringi ribuan warga ini, berjarak sekitar 6 kilometer menuju muara TPI Karangsong Indramayu. Kemudian Meron dinaikan ke tongkang (Kapal Keruk) untuk diantarkan ke tengah laut. Ratusan kapal nelayan pun ikut mengiringi kapal yang membawa kepala kerbau tersebut.
Sesampainya di tengah laut, meron dilepaskan. Seketika, para nelayan langsung menjeburkan diri berebut kain putih dan sesaji serta air di sekitar meron untuk diambil, sementara kepala kerbau dibiarkan sebagai persembahan rasa syukur kepada Tuhan YME. Sesuatu yang didapatkan dari hasil rebutan itu dipercaya akan membawa berkah.
"Nadran ini merupakan upacara adat sebagai tanda syukur kepada Allah SWT yang selama ini sudah memberi keselamatan dan rezeki dari hasil laut kepada para nelayan," ujar ketua KPL Mina Sumitra, Ono Surono ST.
Ono mengatakan, dengan digelarnya Nadran yang diselenggarangan setiap dua tahun sekali itu, diharapkan menjadi motivasi yang berarti bagi para nelayan untuk bekerja keras agar mendapatkan hasil yang melimpah.
"Semoga ke depan nelayan bisa lebih bersemangat lagi untuk mendapatkan hasil tangkapannya agar makin sejahtera dan menambah masukan bagi pemerintah yang tiap tahun selalu naik, khususnya dari sektor nelayan," jelasnya.
Sementara, Ketua Panitia Nadran Nelayan 2014, H Tawajud menjelaskan, Nadran Nelayan ini sudah berlangsung sejak 17 April kemarin. "Diawali dengan pengajian dan doa bersama. Terus di sambung pagelaran seni tradisional ada sandiwara dan wayang kulit dalang H Rusdi," terangnya.
"Di hari puncaknya (Minggu), tadi pelepasan Meron ke laut," imbuhnya.
Selain itu, di waktu bersamaan, hiburan yang meramaikan hari puncak adalah di orkes dangdut Monata dari Sidoarjo Jawa Timur, Wayang kulit dalang Inggun, Sepakbola waria, panjat pinang, dan beberapa kegiatan lainnya.
"Acara ini ditutup Senin pagi sekitar habis subuh dengan pembagian air ruwatan," pungkasnya. SongFM Indramayu 08:04:00 NJW Magz Bandung Indonesia
Puncak rangkaian kegiatan Nadran Nelayan 2014 yang diselenggarakan oleh KPL Mina Sumitra dengan tema "Laut Untuk Kesejahteraan Nelayan" ini, melakukan arak-arakan atau longmarch, start dari depan Kantor KPL Mina Sumitra menuju laut melalui muara TPI Karangsong. Pelepasan Meron diiringi tarian dan alunan musik tradisional.
Sekitar pukul 08.00, arak-arakan pelepasan Meron yang diiringi ribuan warga ini, berjarak sekitar 6 kilometer menuju muara TPI Karangsong Indramayu. Kemudian Meron dinaikan ke tongkang (Kapal Keruk) untuk diantarkan ke tengah laut. Ratusan kapal nelayan pun ikut mengiringi kapal yang membawa kepala kerbau tersebut.
Sesampainya di tengah laut, meron dilepaskan. Seketika, para nelayan langsung menjeburkan diri berebut kain putih dan sesaji serta air di sekitar meron untuk diambil, sementara kepala kerbau dibiarkan sebagai persembahan rasa syukur kepada Tuhan YME. Sesuatu yang didapatkan dari hasil rebutan itu dipercaya akan membawa berkah.
"Nadran ini merupakan upacara adat sebagai tanda syukur kepada Allah SWT yang selama ini sudah memberi keselamatan dan rezeki dari hasil laut kepada para nelayan," ujar ketua KPL Mina Sumitra, Ono Surono ST.
Ono mengatakan, dengan digelarnya Nadran yang diselenggarangan setiap dua tahun sekali itu, diharapkan menjadi motivasi yang berarti bagi para nelayan untuk bekerja keras agar mendapatkan hasil yang melimpah.
"Semoga ke depan nelayan bisa lebih bersemangat lagi untuk mendapatkan hasil tangkapannya agar makin sejahtera dan menambah masukan bagi pemerintah yang tiap tahun selalu naik, khususnya dari sektor nelayan," jelasnya.
Sementara, Ketua Panitia Nadran Nelayan 2014, H Tawajud menjelaskan, Nadran Nelayan ini sudah berlangsung sejak 17 April kemarin. "Diawali dengan pengajian dan doa bersama. Terus di sambung pagelaran seni tradisional ada sandiwara dan wayang kulit dalang H Rusdi," terangnya.
"Di hari puncaknya (Minggu), tadi pelepasan Meron ke laut," imbuhnya.
Selain itu, di waktu bersamaan, hiburan yang meramaikan hari puncak adalah di orkes dangdut Monata dari Sidoarjo Jawa Timur, Wayang kulit dalang Inggun, Sepakbola waria, panjat pinang, dan beberapa kegiatan lainnya.
"Acara ini ditutup Senin pagi sekitar habis subuh dengan pembagian air ruwatan," pungkasnya. SongFM Indramayu 08:04:00 NJW Magz Bandung Indonesia
Ratusan Kapal Nelayan Kawal Pelepasan Meron
Posted by Admin Tuesday 22 April 2014
loading...
»Share or Like News:
Ratusan Kapal Nelayan Kawal Pelepasan Meron
Previous
Newer PostNext
Older Post
RADIO SONG FM INDRAMAYU
Updated at:
08:04:00