Refleksi Puitika Abuk, si Tukang Bonsai Hiasi Ultahnya Ke-61

Posted by Admin Sunday 21 February 2016

INDRAMAYU - Bertempat di Gedung Panti Budaya yang merupakan markas para seniman Indramayu, Penyair Abuk alias Gatot alias Yohanto A Nugraha alias Lie Keng Hoek memperingati hari kelahirannya yang menandai usianya yang ke-61 tahun, dengan perayaan puisi. Bertajuk “Refleksi Puitika Abuk”, yang menjadi saksi usia panjang kepenyairan “si tukang bonsai” dalam menekuni teks-teks puisi selama ini. sabtu (20/02/2016).

 “aku mencoba jadi seorang yang tidak aku kenal seperti usia merangkak anak, istri dan cucuku. Mereka meyakini bahwa aku bernama abuk, bukan gatot atau yohanto a nugraha, apalagi lie keng hoek yang berbau klenteng, tapi ibuku bernama awalan lie, begitu juga kakeku. Akulah abuk, berhembus dari tanah kering dan bibir basah, lalu menyebar sms kemana-mana sambil menanam impian atas pohon kerdil bersama seorang wanita bernama jumiatin. Itulah abuk, seperti diriku kemudian bicara tentang kemanusiaan, nasionalisme, keadilan dan kemakmuran seperti menyebut nama-nama bonsai, semuanya bernama abuk, terlahir di pecinan, ... dan hujan melembabkan sajak-sajak yang diawetkan atas wanita dan lelaki yang mengenakan kacamata hitam, mengunyah permen karet, turun dari pentas dunia, sambil mengunyah sajak-sajakku yang terjebak retorika orang-orang”...

Demikian, salah satu untaian bait-bait puisi Abuk yang khas dan tentu masih banyak lagi puisi-puisi lain hasil karyanya. Penyair Abuk alias Gatot alias Yohanto A Nugraha alias Lie Keng Hoek membacakan puisi-puisi karier kepenyairannya spanjang malam tadi, pada sabtu (20/02/2016).

20 Februari, merupakan semacam “hari perayaan puisi” dimana Abuk menandai tanggal kelahirannya dengan berbagai macam gelaran puisi. Diantaranya lomba baca puisi, penerbitan antologi puisi hingga malam puncak yang diusia ke-61 tahun Sabtu malam tadi, seperti biasa berupa pembacaan puisi, orasi dan monolog.

“Aku ingin terus-menerus berpuisi. Melawan arus waktu, melawan roda jaman. Puisi adalah hidupku, perjuanganku dan pengabdianku,” tutur Abuk.

Memperingati hari kelahiran dengan gelaran puisi bagi Abuk sudah merupakan kesekian kalinya. Bahkan boleh dibilang sudah menjadi tradisi, tidak saja bagi Abuk secara individual, juga bagi jagad kepenyairan di daerah pantura ini.

Sudah lebih dari sepuluh tahun, gelaran puisi dengan momentum hari kelahiran ini berlangsung. Dan Abuk seperti tak pernah mengenal lelah. Dia terus setia dengan penuh komitmen, menggoreskan puisi hingga ke relung terdalam dari kehidupannya yang makin beranjak senja.

“Puisi bagiku adalah lautan teks dan samudra makna  dalam hidupku yang sangat sederhana,” tutur penyair kelahiran Indramayu, 20 Februari 1955 ini.

Dalam acara tersebut juga hadir sejumlah Seniman, Budayawan, Sastrawan, Musisi, Mahasiswa dan masyarakat umum. Seperti Supali Kasim, Hadi Santosa Farhan, Pelukis Dartin Yudha, Adung Abdulghani mantan ketua DKI, Sihabudin Lebe Ketua DKI, dan masih banyak lagi. Selain sebagai peringatan ulang tahun kawan sejawatnya, Abuk yang ke-61 tahun, acara tersebut juga sebagai ajang silaturahmi sejumlah tokoh seni.

Seperti yang dikatakan oleh Hadi Santosa Farhan, bahwa dengan Dialog puisi tersebut diharapkan agar dapat menumbuh kembangkan minat baca masyarakat di indramayu yang selama ini masih kurang, terutama pembacaan Puisi.

"Kesenian bukan hanya sekedar hiburan, tapi juga bisa memberikan teladan dari seni yang ditampilkan dan seorang Seniman juga punya tanggung jawab kepada masyarakat, seberapa besar karyanya bisa memperbaiki keadaan  peradaban. Bukan sekedar untuk menghidupi kebutuhan pribadinya." ungkap Hadi, Musisi yang juga Dosen tersebut.

Dikatakannya, Seniman yang ideologis adalah bukan hanya mempelajari salah satu bidang seni nya saja, namun harus bisa menguasai wawasan-wawasan yang bisa menambah pengetahuan untuk pribadinya dan orang lain.

Selain pembacaan puisi, dalam acara tersebut juga di meriahkan pentas seni musik oleh Idin dan Ramdan, Hadi Santosa yang memainkan Piano, Stand Up Comedy, Musikalisasi Puisi, Sulap.
Acara di akhiri dengan potong tumpeng oleh Abuk dan dilanjut ucapan selamat ulang tahun dari seluruh peserta dan penonton kepada Abuk. (Didi)

loading...
»Share or Like News: Refleksi Puitika Abuk, si Tukang Bonsai Hiasi Ultahnya Ke-61
RADIO SONG FM INDRAMAYU Updated at: 09:55:00

GUMIWANG KOMUNIKA INDRAMAYU

VIDEO KABAR ARTIS

VIDEO LAGU BARU SONG FM

INFO GEMPA KLIK DIBAWAH