CIREBON, .- Lebih dari 57 persen perlintasan kereta api di wilayah kerja PT Kereta Api Daerah Operasi III Cirebon tidak dilengkapi penjaga atau palang pintu.
Dari total 212 perlintasan di sepanjang rute rel dari Cikampek-Brebes-Prupuk tersebut, hanya 91 yang diawasi oleh penjaga sedangkan 121 sisanya belum.
Humas PT KA Daop III Cirebon Suprapto mengatakan, dari total perlintasan yang berpenjaga pun hanya 54 yang diawasi penjaga resmi pegawai PT KA. “Sementara 17 perlintasan lain dijaga pihak luar dan 20 perlintasan statusnya liar,” ujarnya Kamis (24/4/2014).
Oleh karena itu, kata Suprapto, pihaknya saat ini mulai berbenah untuk menertibkan seluruh
perlintasan tersebut agar lebih aman digunakan saat pengoperasian kereta api angkutan lebaran nanti.
Selain memeriksa dan melengkapi rambu di sekitar perlintasan, PT KA Daop III juga terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar mereka melengkapi perlintasan di wilayah masing-masing dengan palang pintu.
Sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007, kewajiban untuk memasang palang pintu perlintasan rel KA memang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat sampai pemerintah daerah setempat.
Begitu juga terkait penjagaan di perlintasan-perlintasan tersebut, meskipun pada akhirnya keselamatan pengguna jalan memang bergantung pada kedisiplinan dan ketaatan mereka terhadap rambu-rambu yang dipasang.
Di sisi lain, Kepala PT KA Daop 3 Cirebon Sukairi mengatakan, persiapan jelang angkutan lebaran juga dilakukan terhadap kondisi rel. “Kami sudah memeriksa kondisi sarana dan prasarana di jalur rel Cikampek, Purwakarta-Haurgeulis, dan Indramayu,” ucapnya.
Menurut Sukairi, pemeriksaan di jalur tersebut meliputi kondisi rel, jembatan, stasiun sampai kehandalan system persinyalan yang digunakan dalam pengoperasian kereta api. Pemeriksaan jalur dilakukan sejumlah teknisi dan pejabat PT KA Daop III dengan menyusuri jalur tersebut mengendarai lori motor.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, kondisi rel dan sarana pendukung di jalur sepanjang 54 kilometer tersebut masih dalam keadaan baik dan layak digunakan. “Pemeriksaan jalur akan terus dilakukan bertahap di seluruh rel di wilayah kerja kami,” ujarnya.
Sementara itu untuk tiket kereta api angkutan lebaran, Sukairi menegaskan, pemesanan sudah bisa dilakukan oleh para pemudik sejak 19 April 2014 lalu. Sementara pemberangkatan kereta angkutan lebaran pertama pada H-10.
Menurut Sukairi, sejauh ini rata-rata okupansi kereta api angkutan lebaran sudah terisi sampai 80 persen dari tempat duduk yang disediakan di kelas ekonomi atau kereta api non-komersial. Sementara untuk kelas eksekutif dan bisnis okupansinya rata-rata baru mencapai 40 persen.//(PRLM)
loading...
»Share or Like News:
57 Persen Perlintasan KA Belum Dilengkapi Penjaga/Pintu