Indramayu
- Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jawa Barat dan Jaringan
Radio Komunitas (JRK) menggelar acara Konsolidasi Program kependudukan
keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga dengan Mitra Kerja yang
dipusatkan di
Aula Gedung
kopsuka Jalan MT. Haryono Indramayu. Kamis (4/12/2014).
Acara
tersebut dihadiri oleh Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jabar,
Profesor Soeroso Dasar, yang juga sebagai Dosen dan Peneliti Senior
Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran.
Ditemui usai acara Prof. Soeroso mengatakan, Program
Keluarga Berencana (KB) dinilai merupakan salah satu program yang strategis
untuk mengantarkan kesejahteraan dan peradaban manusia terutama bagi usia
subur, bahkan dirinya menghimbau kepada masyarakat terutama bagi usia subur
agar menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang.
“Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah
satu program yang strategis untuk mengantarkan kesejahteraan dan peradaban
manusia terutama bagi usia subur,” Ujarnya.
Lanjut Prof. Saroso, Untuk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia di harapkan setiap kabupaten dan kota
di Jawa Barat wajib mengadakan Satuan Kerja Perangkat Daerah khusus untuk
menyelenggarakan program keluarga berencana di wilayah masing-masing.
Sebagaimana Komitmen
pemerintah secara tegas tertuang dalam UU 52 tahun 2009 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga. bahkan dalam RPJPN 2005-2025,
yang ditegaskan lagi dengan
undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah bahwa pengendalian
penduduk dan keluarga berencana merupakan urusan wajib pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota dengan kewenangannya masing-masing.
"Pelaksanaan
program KB itu sendiri sekarang bukan hanya tanggung jawab BKK BN, tetapi
tanggung jawab pemerintah di semua kabupaten kota,” terangnya.
Sejak
bergulirnya reformasi perhatian dan komitmen pemerintah terhadap program KKB mengalami penurunan yang signifikan,
diantaranya setengah anggaran dipotong dan
menjadikan program hanya
pemanis bibir, keredupan
itu juga terlihat pada hasil kajian UNPA dan BKKBN bahwa pengalokasian dana
APBD tingkat kab/kota untuk SKPD yang membidangi program KB hanya sekitar 0,04
hingga 0,2 persen.
Sementara
Kepala Dinas BKKBN Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana melalui Kepala UPTB
Kecamatan Indramayu H. Nasrullah mengatakan, Untuk menyampaikan pesan tersebut
sangat diperlukan peran IPKB dan JRKI (Radio Komunitas/Rakom) untuk
menyampaikan program Keluarga Berencana kepada seluruh masyarakat baik melalui
tulisan, gambar maupun penyiaran.
Termasuk
pada kegiatan itu dikatakan H. Nasrullah, dengan adanya kerjasama dengan Radio
Komunitas yang ada di Indramayu, hal ini diharapkan, agar bisa bekerjasama
untuk menyampaikan pesan pesan Keluarga Berencana (KB) melalui siaran baik dalam
bentuk Iklan Layanan Masyarakat maupun Adlif yang disiarkan di radio komunitas
tersebut.
“Kedepan
nanti diharapkan dari komunitas radio agar bisa diajak kerjasama untuk
menyampaikan pesan pesan keluarga berencana,”tegasnya.
Acara
di ikuti oleh sekitar 200 peserta terdiri dari Kepala dan anggota pelaksana
BKKBN, UPTB Kecamatan Indramayu, Pengurus IPKB dan anggota JRKI Se-Kabupaten
Indramayu, peninjau serta beberapa tamu undangan, selain mendengarkan
pengarahan, semua peserta juga mengikuti kegiatan diskusi panel yang
turut di hadiri oleh Ketua JRKI Jawa Barat Adi Rumansyah.
loading...
»Share or Like News:
IPKB dan JRKI Mengelar Konsolidasi Program Kependudukan KB