UMS Migas Indramayu Deadlock, Buruh Migas Kembali Blokir Jalan

Posted by Admin Thursday, 4 December 2014



Indramayu - Rapat pembahasan upah minimum sektor (UMS) migas Kabupaten Indramayu diwarnai aksi unjuk rasa buruh migas. Ruas jalan DI Panjaitan, Kecamatan Indramayu, sempat ditutup dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Rapat pembahasan UMS Kabupaten Indramayu itu diselenggarakan di Hotel Wiwi Perkasa, Jalan DI Pandjaitan. Unjuk rasa buruh dengan menggunakan motor tersebut dimaksudkan juga untuk mengawal jalannya rapat.
Berdasarkan pantauan, ratusan buruh migas yang mendatangi lokasi rapat di Jalan DI Pandjaitan tersebut menggunakan motor. Saat tiba di lokasi, para koordinator unjuk rasa mengarahkan massa agar memarkirkan motornya di badan jalan. Akhirnya, akses jalan tersebut tertutup untuk kendaraan yang akan melewati jalan yang termasuk jalan protokol tersebut.
Di sisi lain, ratusan aparat kepolisian pun telah berjaga-jaga di sekitar lokasi rapat. Tampak juga aparat kepolisan dari Polda Jabar diturunkan untuk menjaga aksi unjuk rasa agar tidak berlangsung ricuh.
Sementara rapat penentuan UMS yang diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya ini menemui deadlock. Pihak buruh migas masih bertahan pada angka kenaikan 53,9% dari UMS Indramayu 2014 sebesar Rp 2.024.000, sedangkan Pertamina bertahan di 13% dari UMS 2014.
Perwakilan buruh migas, Ahmad Mubaroq mengatakan, angka tersebut tetap dipertahankan pihaknya lantaran telah memperhitungkan sejumlah hal pokok, yakni inflasi akibat kenaikan BBM. Kemudian terdapat juga persoalan tidak adanya tunjangan daerah.
Dalam rapat itu, Ahmad Mubaroq mengatakan, buruh migas menginginkan agar buruh yang sakit dan cuti tidak dipotong tunjangannya. Menurut dia, tunjangan buruh yang sakit dan cuti selalu mengalami pemotongan.
Dia menambahkan, kenaikan versi Pertamina sebesar 13% dianggap menyakitkan. "Berdasarkan aturan, seharusnya kenaikan UMS lebih besar daripada UMK. Pada UMK 2014, kenaikannya 14,78%, tapi versi Pertamina malah mengajukan 13%. Itu justru lebih rendah dari UMK," tuturnya.
Selain itu, dia mengatakan, kenaikan versi buruh dianggap akan menyejahterakan keluarga buruh. Terlebih, selama ini 80% pekerja di Pertamina berstatus outsourcing. Dia mengatakan, banyak buruh yang tidak ingin keturunannya menjadi pekerja outsourcing.
Ketua Apindo Indramayu, Duriat Asep, yang mewakili Pertamina, mengatakan, ajuan kenaikan UMS sebesar 13% telah memperhitungkan sejumlah faktor, seperti inflasi akibat kenaikan versi BPS.
Dia menuturkan, BPS mengeluarkan angka, bahwa inflasi akibat kenaikan BBM sebesar 11,6%. Menurutnya, angka UMS 2014 cukup, karena telah di atas inflasi.
Sementara kepala Dinsosnakertrans Indramayu, Daddy Haryadi mengatakan, lantaran tidak juga menemukan kesepakatan, rapat tersebut  akhirnya diakhiri. Menurut dia, pemerintah dalam penentuan UMS Indramayu 2014 ini hanya bertindak sebagai fasilitator.
Rapat yang berlangsung sifatnya adalah bipartit, antara perusahaan dengan buruh. "Kalau untuk kelanjutan rapat, masih belum ditentukan pastinya kapan akan diselenggarakan lagi," katanya.
Sementara saat ditanya bagaimana aksi apa yang akan dilakukan selanjutnya, perwakilan serikat buruh mengatakan , berencana akan menemui sekda kabupaten Indramayu, namun masih belum ditentukan kapan waktunya.
“Kita akan lanjut bertemu sekda kabupaten, untuk waktunya bisa besok (hari ini, Kamis 4/12/2014) ataupun lusa,”. Tutup perwakilan serikat.

loading...
»Share or Like News: UMS Migas Indramayu Deadlock, Buruh Migas Kembali Blokir Jalan
RADIO SONG FM INDRAMAYU Updated at: 08:12:00

GUMIWANG KOMUNIKA INDRAMAYU

VIDEO KABAR ARTIS

VIDEO LAGU BARU SONG FM

INFO GEMPA KLIK DIBAWAH