Petani Korban Banjir di Tuban Tuntut Kompensasi

Posted by Admin Friday 27 December 2013

Tuban: Petani korban banjir luapan sungai Bengawan  Solo di Kabupaten Tuban, Jatim, mendesak pemerintah memberikan bantuan  kompensasi dana akibat pusonya tanaman padi milik mereka, Kamis (26/12).
Sebab, akibat banjir luapan sungai Bengawan Solo sepekan lalu  membuat ribuan petani setempat mengalami kerugian besar.

"Kami minta pemerintah memberikan bantuan dana kompensasi. Karena, tanaman kami telah gagal panen setelah terendam banjir," terang Sutiyo,  petani Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel.

Menurut dia, kerugian yang diderita petani korban banjir Bengawan Solo  pada tahun ini cukup besar. Sebab, saat banjir merendam padinya umur tanaman mendehkati masa panen. Yakni, berkisar antara 85-90 setelah tanam (HST). Namun, belum sempat dipanen tanaman padi sudah terendam  banjir lebih dari satu meter selama sepekan.

"Padahal, sepekan lagi padi sudah panen. Tapi, kini tanaman telah  membusuk karena terendam banjir,"tambahnya.

Senada, disampaikan Juwarno, petani Desa/Kecamatan Pumpang. Menurut dia, banjir luapan suangai Bengawan Solo juga telah menghanyutkan benih padi miliknya yang siap ditanam. Selain kehilangan benih, kata dia,  tanamannya yang baru berumur sekitar 30 HST juga puso karena terendam  banjir.

"Kita sekarang sudah tidak memiliki  modal untuk musim tanam  selanjutnya," keluhnya kepada Media Indonesia, Kamis (26/12).

Ia juga menambahkan, pada musim tanam kedua mendatang dipastikan semua  petani dikampungnya bakal mencari pinjaman untuk modal sekaligus biaya pengolahan lahan.  Termasuk, untuk membeli benih, obat-obatan serta  pupuk.

Petani berharap, pemerintah memberikan dana bantuan sebagai kompensasi atas pusonya tanaman padi milik mereka pada musim ini akibat luapan  banjir Bengawan Solo. Dan kompensasi itu, rencananya bakal dipakai untuk  mengolah lahan, behli benih serta pupuk bagi persiapan tanam ulang.  Apalagi, saat ini mereka sudah kehabisan modal untuk biaya tanam musim  selanjutnya.

Data dari Dinas Pertanian Pemkab Tuban menyatakan, banjir luapan sungai  Bengawan Solo dan banjir bandang telah menyebabkan tanaman padi seluas  2.829 hektare (ha) gagal panen. Ribuan tanaman puso itu, tersebar di  tujuh kecamatan di kabupaten setempat.

Di antaranya, Kecamatan Soko, Rengel, Parengan, Plumpang, Widang,  Merakurak, dan Kecamatan Tuban. Tanaman yang berumur 15-90 HST itu terendam banjir selama sepekan. Kondisi tersebut mengakibatkan kerugian  materi pada sektor pertanian mencapai Rp9, 9 miliar.

"Kami juga telah melaporkan tanaman puso itu ke Dinas Pertanian  Provinsi. Laporan ini, sekaligus sebagai usulan dana bantuan tanaman  puso," ungkap Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemkab  Tuban Suparno.(mtr/red)

loading...
»Share or Like News: Petani Korban Banjir di Tuban Tuntut Kompensasi
RADIO SONG FM INDRAMAYU Updated at: 07:54:00

GUMIWANG KOMUNIKA INDRAMAYU

VIDEO KABAR ARTIS

VIDEO LAGU BARU SONG FM

INFO GEMPA KLIK DIBAWAH