Air Minum Kemasan Ternyata tak Seluruhnya Bebas Bakteri

Posted by Admin Friday, 21 March 2014

INDRAMAYU - Air kemasan isi ulang tidak seluruhnya bebas bakteri. Berdasarkan pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu pada akhir 2013, setidaknya masih ada air isi ulang dari puluhan depot air minum yang masih mengandung bakteri Escherichia Coli. Bakteri tersebut bisa menyebabkan diare bagi yang mengkonsumsinya.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Wahyurini mengatakan, total depot air minum yang diperiksa mencapai 144 depot air minum. Dari jumlah itu, sebanyak 54 depot air minum terbukti mengandung bakteri E-Coli.
''Bakteri E-Coli bisa menyebabkan penyakit diare,'' ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/3/2014).

Dia menambahkan, pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan itu belum mencakup seluruh depot air minum yang terdapat di Kabupaten Indramayu. Menurut dia, jumlah total depot air minum di Indramayu bisa mencapai kisaran 800 unit.
Wahyurini menyebutkan, depot air minum yang tercemar bakteri itu tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu, dan cenderung terletak jauh dari pusat perkotaan. Beberapa di antaranya termasuk di Kecamatan Losarang, Kandanghaur, Lelea, Cikedung, dan Gabus Wetan.
Dia menjelaskan, keberadaan bakteri dalam air minum galon isi ulang itu disebabkan tiga faktor, yaitu faktor air bakunya yang tercemar, alat pengolahan yang tidak sesuai standar, dan faktor manusia yang tidak paham tentang sanitasi.
Menurut dia, ada ditemui alat pengolahan yang seringkali dipakai dengan melebihi kapasitas. Dia mencontohkan, alat pengolahan air minum yang seharusnya berkapasitas 100 liter, namun ditampung air dengan bobot yang melebihi itu. Pada akhirnya, alat pengolahan yang seharusnya bisa membunuh bakteri, namun pada kenyataannya tidak.
"Jadi, tidak menjamin air galon isi ulang siap minum. Harusnya direbus dulu sebelum diminum," ujarnya.
Wahyurini mengaku, pihaknya sudah mengundang para pemilik DAM yang tercemar bakteri untuk mengatasi persoalan tersebut. Dinas Kesehatan juga meminta agar mereka mereka menguji air galon produk mereka ke labkesda minimal tiga bulan sekali. "Kami pun bekerja sama dengan para camat untuk membantu melakukan pengawasan dan pembinaan,'' ujarnya.
Namun demikian, masih ada sejumlah kendala yang membuat upaya itu terhambat. Dia mengatakan, pemilik depot air minum seringkali beralasan depotnya masih belum banyak pengunjung, sehingga pemilik tersebut tidak memeriksakan air isi ulangnya ke puskesmas terdekat.
Sementara itu, Dosen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Wiralodra Indramayu, Sudibyo menjelaskan, syarat air minum yang sehat harus tidak mengandung bakteri E-Coli satupun.
''Kalau ada E-Coli, berarti air minum galon isi ulang itu telah tercemar tinja,'' tuturnya.
Sudibyo mengatakan, berdasarkan Permenkes, syarat air minum yang sehat harus dilihat dari empat hal, yakni fisik, bakteriologi, kimia dan radioaktif. Untuk syarat fisik, air tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Syarat bakteriologi, tidak mengandung bakteri E-Coli, syarat kimia tidak mengandung zat-zat berbahaya, dan syarat radioaktif tidak mengandung radiasi.
''Karenanya, depot air minum galon isi ulang harus sering diadakan pemeriksaan secara rutin,'' ujarnya//prlm

loading...
»Share or Like News: Air Minum Kemasan Ternyata tak Seluruhnya Bebas Bakteri
RADIO SONG FM INDRAMAYU Updated at: 09:07:00

GUMIWANG KOMUNIKA INDRAMAYU

VIDEO KABAR ARTIS

VIDEO LAGU BARU SONG FM

INFO GEMPA KLIK DIBAWAH