Cuaca Buruk, TPI Glayem Tidak Beroperasi

Posted by Admin Thursday, 16 January 2014

INDRAMAYU,.-Tempat Pelelangan Ikan Glayem, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu sudah tiga hari terakhir tidak beroperasi lantaran minimnya pasokan ikan dari nelayan. Kondisi itu terjadi lantaran para nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk yang melanda perairan laut utara.

Sekretaris KUD Sri Mina Sari Glayem Kecamatan Juntinyuat, Dedi Aryanto mengungkapkan, cuaca buruk yang terjadi akibat bertiupnya angin Musim Barat itu menyebabkan para nelayan tidak melaut. “Otomatis transaksi di TPI juga tidak bisa dilakukan karena tidak ada ikan,” ujarnya, Rabu (15/1/2014).
Dedi menjelaskan, aktivitas pelelangan ikan di TPI Glayem sangat bergantung pada hasil tangkapan nelayan yang melaut. Pasokan ikan diperoleh dari sekitar 1.200 nelayan yang menggunakan perahu kecil berkapasitas 5 gross tonage.
Ribuan nelayan tersebut, menurut dia, sudah sulit melaut sejak tiga pekan lalu lantaran cuaca buruk. Saat ini, hampir semua nelayan yang memasok ikan ke TPI Glayem tidak melaut karena kerap terjadi gelombang tinggi.
“Selain membahayakan nyawa nelayan, gelombang laut juga menyebabkan ikan sulit ditangkap. Jadi nelayan memilih tidak melaut,” ujarnya.
Kondisi tersebut, menurut dia, mengakibatkan transaksi di TPI Glayem menurun signifikan. Dalam kondisi normal, transaksi ikan di TPI Glayem mencapai Rp 20 juta – Rp 25 juta per hari. Namun sejak tiga hari terakhir, tidak ada transaksi sama sekali.
Ketua Serikat Nelayan Tradisional Kabupaten Indramayu, Kajidin, membenarkan kondisi para nelayan tradisional yang tidak dapat melaut akibat bertiupnya angin Musim Barat. “Sekarang para nelayan tradisional mengalami masa panceklik karena kehilangan penghasilan akibat tidak melaut,” ujarnya.
Berbeda dengan TPI Glayem, transaksi di TPI Karangsong tetap stabil meski cuaca buruk melanda laut utara. Manager TPI Karangsong, Rusmadi tak memungkiri, cuaca buruk memang memengaruhi produktivitas nelayan. Namun, kondisi itu hanya terjadi pada para nelayan yang menggunakan kapal kecil berukuran di bawah 20 gross tonage.
"Nelayan dengan kapal-kapal besar sudah terbiasa menghadapi cuaca buruk yang terjadi setiap tahun ini. Mereka posisinya sudah berada di perairan Kalimantan, Sumatra, hingga Sulawesi," katanya.
Dengan kapal besar berukuran 20-50 GT, menurut dia, nelayan bisa mendapatkan puluhan ton ikan laut sekali bongkar. Hal itu membuat transaksi di TPI Karangsong tetap stabil.PR/red)

loading...
»Share or Like News: Cuaca Buruk, TPI Glayem Tidak Beroperasi
RADIO SONG FM INDRAMAYU Updated at: 07:49:00

GUMIWANG KOMUNIKA INDRAMAYU

VIDEO KABAR ARTIS

VIDEO LAGU BARU SONG FM

INFO GEMPA KLIK DIBAWAH